Langsung ke konten utama

Kisah Perjuangan Ustadzah Tri

Bulir Ibrah dan Hikmah

Diselia dari
"Kisah Inspiratif Ustadzah Tri"
Ahad, 31 Maret 2013

***

Alhamdulillah, Allah mengizinkan saya untuk menghadiri kegiatan Jalasah Ruhiyyah di Masjid Darul Ma'arif, Jalan Lembah Aren, Duren Sawit, Jakarta Timur. Seperti yang tertera di jarkoman sms, pengisi jalasah ruhiyyah kali ini adalah Ustadzah Tri Handayani, S.Pd.I. Beliau adalah seorang ibu yang pernah terserang penyakit kanker otak dan selalu menginspirasi, dengan tema "ISTIQAMAH DALAM DAKWAH". Sms tersebut membuat saya begitu penasaran dan bertekad untuk datang dan mengambil pelajaran langsung dari beliau. Berikut kisah singkat beliau saat mulai dideteksi mengidap penyakit kanker otak tersebut. Semoga mendatangkan banyak pelajaran bagi kita semua..

Ketika dinyatakan positif kanker otak stadium 3b, bliau beberapa kali menjalani operasi sebagai ikhtiar dari cobaan yang Allah berikan. Hal pertama, batok kepala bliau diangkat. Kemudian cairan kanker yg ada di otaknya disedot tetapi usaha tersebut gagal.

Pada rentan waktu beberapa bulan operasi yang kedua dilakukan, dibuatkan lah saluran dari kepala bagian belakang tetapi tetap gagal.

Operasi yang ketiga dibuat lubang dari leher yang kemudian di dalam lehernya ditanam pipa dengan diameter sekitar 7,5 cm.

Beliau juga dikemo dlm proses penyembuhannya tersebut.

Beliau tidak bilang hasilnya seperti apa tetapi sebagaimana para penderita kanker pasti akan mengalami gangguan pada organ tubuh lainnya.

Ternyata benar, di indung telur kanan beliau terjangkit kanker. Hingga akhirnya indung telur bagian kanan beliau harus diangkat.

Ternyata kemudian terdeteksi juga di indung telur kiri beliau terdapat 7 butir kanker ganas yang masing-masingnya seukuran kelengkeng.

Akhirnya, kanker tersebut diangkat dan indung telur kiri beliau di sterilisasi. Dokter pun memvonis beliau tidak akan dapat mengandung untuk selamanya.

Proses pengangkatan indung telur kanan dan pensterilan indung telur kiri dilakukan saat beliau masih gadis. Setelah proses itu, beliau tidak mengalami menstruasi lagi.

Sejak 1995, beliau sudah lalu lalang berceramah di banyak tempat dengan kondisi beliau yang sperti itu dengan penuh semangat dan keikhlasan tentunya.

Mungkin itu yang kemudian menyebabkan MR beliau sangat gigih mencarikan ikhwan utk mendampingi beliau ..

Ikhwan pertama dan kedua, setelah diberitahukan bahwa ada kemungkinan bliau tidak dapat memberikan keturunan dengan halus akhirnya memutuskan untuk mundur.
Akan tetapi MR beliau terus mencarikan ikhwan lain untuk dikenalkan dengan beliau ...hingga akhirnya, ikhwan ketiga ini yg berprofesi sebagai guru komputer lah yang dengan ikhlas menerima beliau apa adanya..

Ketika disampaikan bahwa kemungkinan bliau tidak dapat memberikan anak, sang ikhwan berkata, "Tidak mengapa, kan anak kita sudah bnyak"

Subhanallah..

Namun, subhanallah...

Allah Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak..

Satu bulan setelah menikah, ternyata bliau dinyatakan positif hamil..

Masya Allah, seorang wanita yg sudah diangkat dan disterilkan indung telurnya..  Allah anugerahi kemuliaan untuk mengandung, dan 9 bulan 5 hari anak beliau lahir dengan normal dan sempurna.

Barakallahu..

Dokter rumah sakit darmais (yang menangani kanker beliau) sangat kaget setelah mengetahui hal tersebut, bagaimana mungkin?

Jika Allah berkehendak, apa-apa yang dianggap tidak mungkin oleh manusia, akan sangat mudah bagi Allah untuk mewujudkannya. Lalu, satu tahun kemudian, beliau dinyatakan positif hamil lagi. Kali ini, setelah dicek, diprediksi anak yang ada di dalam rahim beliau adalah anak kembar.Namun, setelah diperiksakan kembali ternyata kembaran calon anak yang ada di rahim beliau adalah sebongkah kanker yang menempel di pundaknya.

Innalillahi...

Pilihannya ada dua:
Beliau dioperasi oral (seluruh kulit perutnya disobek) untuk kemudian diangkat bongkahan kanker yg ada di dalamnya tersebut.

Beliau meminta izin agar diberikan waktu untuk istikharah, karena beliau yakin Allah pasti akan memberikan petunjuk-Nya..

Setelah dua hari melakukan istikharah, menangis dan memohon kekuatan kepada Allah dalam sujud-sujud panjangnya di sepertiga malam terakhir, akhirnya bliau mantap memutuskan utk menunggu sampai 9 bln..

Beliau tetap berdakwah seperti biasanya, semuanya beliau pasrahkan kpd Allah
9 bulan kemudian, anugerah Allah kembali menghampiri beliau. Anak beliau lahir dengan selamat tanpa adanya kanker sedikit pun (yang semula menempel di pundaknya ketika masih dalam kandungan)

Masya Allah

Anak beliau terlahir dengan berat normal seperti anak-anak bayi pada umumnya. Akan tetapi, bongkahan kanker yang ada di dalamnya itu memiliki berat 7,5 kg, jauh melebihi berat anaknya..

Awal mula terdeteksi adanya kanker yg menyertai anak yang beliau kandung saat itu adalah beliau tidak bisa buang air selama 20 hari.

Saat diperiksa, ternyata kanker yang tumbuh membersamai anak beliau di dalam kandungan itu menghimpit usus besar bliau, sehingga veses yang ada di usus besar tidak dapat keluar sebagaimana biasanya..

Akhirnya dibuatlah saluran pembuangan dari pinggang sebagai alternatif pengeluaran veses. Dengan demikian, kemana pun beliau pergi, saat itu beliau selalu membawa kantong penampung kotoran di pinggangnya.

Beliau ridha dengan kondisi tersebut karena beliau yakin akan segala ketetapan Allah.

Setelah anak kedua beliau lahir dan kanker yang ada di dalamnya berhasil dikeluarkan, saluran alternatif tersebut pun ditutup dan beliau sudah bisa buang air besar secara normal.

Tapi, pertama kali (setelah 6 bulan tidak buang air besar dari anus) beliau buang air besar, rasanya itu sangat sakit. Seperti mengeluarkan semangka dari anus, bahkan sampai keluar darah juga..

Namun sekali lagi, beliau tetap bersyukur dan bersabar, serta yakin akan segala ketetapan Allah. Dampak-dampak lain dari beragam penyakit yang dialami beliau adalah tidak tumbuhnya rambut beliau, tanggalnya gigi-gigi beliau, hingga tersisa 1 gigi saja. Bahkan jika di daerah bekasi beliau dikenal dengan ustadzah Sugi atau Tugi, artinya ustadzah satu gigi... apa beliau marah dengan sebutan tersebut tentu tidak. Iya memang kenyataannya seperti itu...

Bliau pernah mengisi pengajian ibu-ibu di daerah Pulo gadung. Setelah selesai dan setelah membacakan doa, tiba-tiba beliau muntah darah hingga jilbabnya dipenuhi dengan darah. Saat itu dengan tenangnya, beliau hanya meminta panitia kegiatan untuk meminjamkan beliau jilbab.

Beliau tidak bisa mengendarai motor, sehingga dalam memenuhi undangan dan lain sebagainya beliau hanya naik angkot (terkecuali jika ada panitia yang memang terkadang menjemput beliau dari tempat beliau sebelumnya). Suatu saat, ketika turun dari angkot tiba-tiba salah satu kakinya tak dapat digerakkan, hingga bliau terseok di pinggir jalan menghampiri abang tukang becak untuk naik dan diantar ke tempat tujuan.

Selain rambut yang sudah tidak dapat tumbuh dan gigi yg sudah tanggal, beliau juga mengalami gangguan pendengaran, sehingga harus ada alat bantu dengar yang dipasang di telinganya...

Dan saat ini, kondisi jantung beliau juga sdh sangat lemah, hanya berfungsi sekitar 32%-35% saja, astaghfirullah..

Namun, beragam kondisi yang mungkin bagi kita begitu menyeramkan & menyakitkan, beliau lalui dengan biasa-biasa saja, yang tentunya tetap beliau iringi dengan husnuzhan kpd Allah Ta'ala

Keadaan beliau yang seperti itu sama sekali tidak mengurangi semangat dan keistiqamahan beliau dalam berdakwah.

Beliau memiliki 4 kelompok halaqah dengan jumlah masing-masing antara 13-15 orang.

Beliau juga menjadi pembina 11 majelis ta'lim, menjadi pengisi kajian-kajian rutin kemuslimahan rohis-rohis di beberapa perusahaan.

Beliau juga seorang konsultan rumah tangga, sering mengisi kegiatan/seminar parenting, dan kini sedang menyelesaikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah serta ditantang oleh profesornya untuk melanjutkan S3, dan beliau menerima tantangan tersebut.

Hingga aktivitas beliau full dari hari Senin sampai Ahad, Allahu Akbar!

Sungguh malu, apabila kita masih bermalas-malasan dalam beramal dan berdakwah dengan kondisi yang amat jauh lebih baik daripada kondisi Ustadzah Tri...

***

Mari Berdoa

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ، تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai permohonan maaf, maka maafkanlah kami.

Aamiin

Sumber grub biyen kmis di WA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKOKOHLAH BAHTERAMU

🌹Ramadhan ke-7 PERKOKOHLAH BAHTERAMU, KARENA SAMUDRA ITU DALAM 🍃🌾Rasulullah pernah berpesan pada Abu Dzar tentang tiga hal. Kata Rasul, “Wahai Abu Dzar, perkokohlah bahteramu, karena samudra itu dalam. Perbanyaklah bekalmu karena perjalanan itu panjang. Ikhlaskanlah amalmu, karena pengintaimu sangat jeli.” ⛵️⛵️Pertama, perkokohlah bahteramu karena samudra itu dalam. Dalamnya samudra itu mengandung resiko. Jika tenggelam, kita bisa mati. Samudra yang dalam itu juga penuh rahasia. Kita tidak pernah tahu ada apa saja di dalamnya. Karang yang besar atau ikan yang buas, sewaktu-waktu bisa mencelakai kita. Karena itu, pengarung samudra yang dalam memerlukan bahtera yang kuat, yang bisa melindungi penumpangnya dari resiko tersebut. ⛵️⛵️Inilah analogi hidup manusia. Hidup manusia di dunia ibarat hidup di tengah samudra yang dalam tersebut. Mempersiapkan bahtera yang kuat berarti mempersiapkan segala hal yang bisa membuatnya bertahan dan mudah mencapai tujuan hidupnya, yaitu akhirat. Tan

Jangan Marah, Ya!

Jangan Marah, Ya! Sebuah Naskah Pidato Singkat untuk siswa MI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Pertama, Marilah kita berterima kasih kepada Allah Yaitu dengan membaca Hamdalah. Alhamdu.....lillah. Terima kasih Ya. A....llah. Telah kau beri kami A....kal. Sehingga kami dapat bela...jar. Bukan kurang a... jar. Alhamdu....lillah. Kedua, Mari kita membaca sholawat. Allahumma Sholli Ala Muhammad! Bapak-Ibu Guru yang saya hormati, Adik, Kakak, dan teman-teman semua yang saya sayangi. Siapakah yang ingin masuk surga? Ya. Kita semua, pasti, ingin masuk surga. LA TAGHDHOB WALAKAL JANNAH Janganlah marah, maka kamu akan masuk sur...ga. Orang yang ingin masuk surga, maka dia tidak boleh ma..... rah. Walaupun tidak naik kelas, tidak boleh ma.... rah Walaupun tidak dibelikan seragam baru tidak boleh ma.... rah Walaupu
Minggu 1 Agustus  2004 yuli dah pergi dan aku merasa belum memberinya apa-apa.  sayang kami tidak akan pernah bertemu lagi. Aku hanya ada satu kemungkinan untuk bertemu dengan kembarannya... aku harus menunggu setahun lagi. padahal bisa saja besok pagi aku mati. Kau tahu semakin banyak kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan. setiap kali menyebrang jalan maka aku harus bersiap untuk masuk ke duani kematuian. Kau juga tahu semakin banyak pisau yang diasah untuk melukai dan membunuh orang lain dengan berbagai tujuan....kau lihat tubuhku.... kurus, trinkih... sebuah sasaran yang mudah ditaklukan hanya dengan pelototan mata yang menyeramkan... bisa saja saat aku menyapamu tiba-tiba ada peluru nyasar yang bisa membunuhku seketika... yang pasti aku tidak bisa melawan serangan-serangan kematian itu. Dari pada aku ketakutan dan tidak berani kemanan-mana maka mau ngagka mau aku harus membunuh rasa takut itu... sembunyi se aman apapun tidak akan memberikan jaminan keselamatan dari i